S1 Teknik Biomedis

Empat mahasiswa Teknik Biomedis IT Telkom Purwokerto yang tergabung dalam Tim Betgel PKM-RE menciptakan inovasi berupa implan klinis berbasis scaffolds dari gelatin dengan ekstrak daun sirih (Piper betle L.). Scaffolds ini diharapkan dapat menjadi solusi pengobatan kanker tulang dengan membantu regenerasi jaringan pasca-operasi. Andi Agun Pangeran Amjan, Selaku ketua tim, menjelaskan bahwa kandungan fenol dan flavonoid dalam ekstrak daun sirih memiliki potensi besar jika dikombinasikan dengan scaffolds berbahan gelatin.

“Senyawa bioaktif (fenol dan flavonoid) dalam daun sirih dapat menjadi inovasi yang baik dalam pengobatan kanker tulang,” ungkap Andi. Scaffolds hasil karya Andi, Royyan Nomiashkhaf, Adibah Refalina Putri, dan Oryza Sativa Souraya, dengan bimbingan Dosen Adanti Wido Paramadini, S.T., M.Eng., berhasil mendapatkan pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2024.

Penelitian ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan Indonesia pada implan impor, yang mencapai 90%. Daun sirih, yang banyak ditemukan di Indonesia, menjadi bahan utama inovasi ini. Karena Kanker tulang merupakan tantangan serius dengan tingkat kematian dan insidensi yang meningkat. Di Indonesia, prevalensi kanker tulang mencapai sekitar 5% dari semua jenis kanker. Diagnosis dan pengobatan yang sering tertunda mengakibatkan tingginya tingkat kematian. Dari 700.000 kasus, lebih dari 220.000 pasien meninggal, sehingga tingkat kelangsungan hidup global hanya 68%.

Penggunaan implan klinis berbasis scaffolds yang diteliti untuk pengobatan kanker tulang dan rehabilitasi pasca-perawatan menjadi salah satu solusi. Kandungan antikanker dan antikarsinogenik dalam ekstrak daun sirih mampu mencegah pertumbuhan sel kanker, sehingga mencegah operasi berulang.

Royyan Nomiashkhaf selaku anggota menambahkan, “Scaffolds berbasis gelatin dengan ekstrak daun sirih memiliki sifat antimikroba dan antiinflamasi yang kuat, mencegah infeksi dan peradangan pasca-operasi.”

Andi berharap penelitian ini menghasilkan data positif untuk pengembangan lebih lanjut. “Kami berharap penelitian ini bisa menghasilkan implan yang efektif dan aman untuk pengobatan kanker tulang,” ucapnya. Jika berhasil, implan berbasis scaffolds ini diharapkan menjadi pilihan terapi efektif dan meningkatkan kualitas hidup pasien kanker tulang.