Biomedical Engineerung Assosiation ITTP (CALEA ITTP) kembali mengadakan program yang kali ini berkolaborasi dengan Kemahasiswaan ITTP melalui Short Class bertema “Upgrading Public Speaking Skill.” Acara ini diselenggarakan pada hari Selasa, 21 Mei 2024, bertempat di gedung Rektorat 203. Pembicara utama dalam acara ini adalah Kepala Bagian Kemahasiswaan, Bapak Novanda Alim Setya Nugraha, S.S., M. Hum., yang juga merupakan Duta Baca Jawa Tengah tahun 2018 serta Dosen di Fakultas Informatika ITTP.
Acara ini dimoderatori oleh Ihsan Maulana yang merupakan pengurus CALEA serta anggota bagian Kemahasiswaan dan acara berlangsung dengan penyampaian materi dan beberapa sesi praktik komunikasi. Dalam presentasinya, Pak Novanda atau yang kerap dipanggil Sir Vanda ini menyampaikan bahwa salah satu kunci sukses dalam kariernya adalah kemampuan komunikasi atau public speaking yang baik. Menurutnya, komunikasi sangat penting untuk menyampaikan keinginan dan mencapai tujuan, serta menyelesaikan masalah. Bahkan, meskipun masalah bisa disebabkan oleh kesalahan komunikasi, kurangnya komunikasi yang baik juga bisa menjadi sumber masalah.
Sir Vanda menjelaskan bahwa ketakutan terbesar yang sering tidak disadari adalah berbicara di depan umum. Penyebabnya bisa beragam, seperti demam panggung, tidak efisien dalam berbicara, gugup, tegang saat bicara di depan umum, dan faktor lainnya. Oleh karena itu, penting untuk mempersiapkan mental dan keterampilan public speaking yang tepat.
“Public speaking bukan sekadar berbicara di depan banyak orang atau di depan podium,” kata Sir Vanda. “Public speaking adalah keterampilan mengutarakan ide di depan orang lain dengan jelas, melingkupi interpersonal speaking dan public storytelling.”
Beliau juga mengingatkan pentingnya memahami konsep 5W+1H (Who, What, When, Where, Why, dan How) dan mendorong peserta untuk belajar, bukan sekadar menghafal. Sir Vanda menekankan pentingnya mengkurasi ide dan poin sebelum berbicara.
Beberapa faktor yang sering menyebabkan kecemasan dalam berbicara di depan umum antara lain adalah pengalaman pertama, suasana baru, merasa menjadi pusat perhatian, merasa berbeda atau tidak percaya diri, trauma masa lalu, dan perasaan tidak siap tampil. Untuk mengatasi grogi, Sir Vanda memberikan beberapa tips praktis:
1. Tarik napas sebelum berbicara.
2. Bagi poin per poin, jangan langsung satu kalimat penuh.
3. Gunakan perspektif pendengar.
4. Atur tone suara dengan power, bukan volume.
Sir Vanda juga menjelaskan teknik pernapasan yang benar, yaitu menggunakan diafragma, bukan perut atau dada. Ketenangan, keyakinan, antusiasme, dan berbicara tanpa terburu-buru sangat diperlukan. Beliau juga menekankan pentingnya menerapkan konsep 3S (Senyum, Salam, Sapa) saat berbicara di depan umum.
Dalam sesi ini, Sir Vanda memberikan tips tambahan seperti teknik memegang mic yang benar, etika dan penampilan yang baik untuk menarik audiens, serta cara membuka dan menutup presentasi yang baik. Teknik untuk merebut perhatian penonton juga dibahas dengan rinci. Dan Diakhir penyampaian, Sir Vanda menegaskan bahwa anggota CALEA harus bisa memanfaatkan teknologi dan media sosial untuk personal branding dengan mengisinya dengan konten positif dan menarik.
Public speaking penting bagi Generasi Z karena beberapa alasan. Pertama, kemampuan ini meningkatkan prospek pekerjaan dan kemajuan karier. Kedua, berbicara di depan umum secara rutin dapat membangun harga diri dan kepercayaan diri. Ketiga, keterampilan ini sangat esensial untuk peran kepemimpinan. Selain itu, public speaking memfasilitasi jaringan yang lebih baik dan memberdayakan advokasi isu-isu sosial yang penting bagi Generasi Z. Di era digital, kemampuan ini juga penting untuk menciptakan konten di platform seperti YouTube dan media sosial. Terakhir, public speaking mendukung kinerja akademis dan pemahaman melalui presentasi dan diskusi kelompok.
Kesimpulannya adalah bahwa kemampuan berbicara sangat penting dalam kehidupan, dan siapa saja bisa menguasai public speaking dengan latihan yang terus menerus. Jika Anda merasa tidak dilahirkan sebagai speaker, jangan khawatir. Berlatihlah dan terus berlatih, karena kemampuan public speaking bisa dipelajari dan dikuasai oleh siapa saja.